“Apa sih yang menjadi pertimbangan utama ketika memilih seseorang untuk menjadi pasangan lo, baik sebagai kekasih maupun sebagai suami/istri?”
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang cukup sering gue tanyakan ke orang-orang di sekeliling gue, baik sahabat, teman biasa, maupun orang2 yang baru gue kenal. Jawaban mereka beranekaragam. Mulai dari yang menjawab kepribadian, kecerdasan, agama yang dianut , background pendidikan, dan bahkan ada yang terang-terangan mengatakan materi sebagai faktor utama dalam memilih pasangan hidup.
Nah, dari keanekaragaman jawaban tersebut (heterogen;red), gue menemukan suatu fenomena unik, dimana mayoritas dari mereka mempunyai “pernyataan penutup” yang cukup homogen. Kurang lebih begini bunyi dari pernyataan tersebut
: “…yaaa, tapi gue gak mau munafik lah..bagi gue FISIK (baca : cantik, tampan, seksi, atletis, kulit halus) tetep menjadi perhatian gue, walau bukan yang utama…”
…hehehe, lucu yah, betapa jawaban yang serupa tersebut hampir selalu muncul di akhir dari jawaban mereka.
Awalnya, gue gak terlau serius menanggapi pernyataan tersebut..
yaa, paling senyum-semyum sendiri, karena sejujurnya kognitif gue mengambil keputusan tak berdasar bahwa sbenarnya FAKTOR FISIK lah yang menjadi pertimbangan utama org tersebut..namun ia “membungkusnya” secara halus..Nah setelah cukup banyak orang yang menjadi “sasaran” survey gue menjawab dengan intisari yang sama tapi berbeda pengkemasan, gue (HAMPIR) berani mengambil suatu kesimpulan, bahwa :
“FAKTOR FISIK adalah faktor penentu utama seseorang dalam menentukan pasangan hidup yang akan ia pilih” (Ramadhani, 2005)
Namun, gue belum berani untuk mempublikasikan kesimpulan gue di atas..Bukan karena takut gak valid dan reliable, tapi lebih kepada faktor kerendahan diri gue, yang amat sangat menghindari publisitas dan juga popularitas..
Untuk membuat tulisan ini menjadi lebih serius dan berbobot (setidaknya lebih berat dari bobot badan gue), gue mau melampirkan suatu hasil penelitian (teori;red) yang telah teruji kevalidan dan reliabilitasnya. Teori ini gak sengaja gue temuin ketika gue lagi berkutat untuk mencari bahan buat skripsi gue (cieee verdiii..skripsi lhoo..cuit..cuit…semangat yaaa..kamu pasti bisa..!!)..dan waktu ngebaca teori tersebut, gue cukup kaget dan butuh waktu lama untuk percaya..Alasannya, karena ternyata di belahan bumi lain yang amat jauh jaraknya dari gue, ada orang-orang yang mempunyai pemahaman yang sama dengan gue. Bahkan orang-orang tersebut sampai rela untuk mengahabiskan waktu bertahun-tahun untuk membuktikan pemahaman mereka tersebut. LUAR BIASA.
Untuk lebih jelasnya, maka gue lampirkan hasil penelitian tersebut :
Daya tarik fisik merupakan faktor satu-satunya yang berpengaruh secara signifikan terhadap kriteria pemilihan pasangan dalam suatu hubungan berpacaran (Walster, Aronson, Abrahams & Rottman, 1966)
Tuntutan yang diberikan laki-laki untuk pemilihan pasangannya adalah semata-mata yang berkaitan dengan penampilan fisik (Lynn & shurgot, 1984)
Faktor Kepribadian maupun intelegensi terbukti tidak memiliki pengaruh dalam menentukan ketertarikan interpersonal (Walster, Aronson, Abrahams & Rottman, 1966)
Hehehehe, ajaib kan hasil penelitiannya??
Ternyata apapun kata orang, disadari atau tidak, diakui atau tidak, faktor fisik menjadi faktor utama dalam penentuan pasangan hidup.
Hal ini diperkuat dengan buku Islam tentang Perkawinan yang pernah gue baca. Buku tersebut (maaf gue lupa judulnya;red) mengatakan bahwa sebaiknya sebelum lo melamar seseorang untuk dijadikan pasangan hidup, ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu penampilan fisik dari “sang calon” tersebut, baik langsung maupun melalui foto, agar tidak menyesal di kemudian hari..!
Jadi…Apa pendapatmu???
Regards,
Arya Verdi Ramadhani
No comments:
Post a Comment