Tuesday, June 12, 2007

VJ # 7/VI/2007 : "POSTMODERNISME" (HARD TO UNDERSTAND, ISN'T IT?)

Postmodernisme
Apabila kita berbicara mengenai pengertian postmodernisme, maka akan beragam definisi yang bisa ditemukan. Ada beberapa definisi lain yang penulis temukan untuk menjelaskan mengenai postmodernisme. Beberapa di antaranya adalah :
(dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Postmodernism)

“Postmodernism is incredulity towards metanarratives." Jean-Francois Lyotard

"The theory of rejecting theories." Tony Cliff

"A generation raised on channel-surfing has lost the capacity for linear thinking and analytical reasoning." Chuck Colson

"Postmodernist fiction is defined by its temporal disorder, its disregard of linear narrative, its mingling of fictional forms and its experiments with language." Barry Lewis, Kazuo Ishiguro

"Weird for the sake of weird." Moe Szyslak, of The Simpsons

"It’s the combination of narcissism and nihilism that really defines postmodernism," Al Gore

"Post-modernism swims, even wallows, in the fragmentary and the chaotic currents of change as if that is all there is." David Harvey, The Condition of Postmodernity, Oxford: Basil Blackwell, 1989.

Mengenai beragamnya definisi postmodernisme, Kvale (2006) berpendapat bahwa istilah postmodernisme, yang berasal dari istilah posmodern, dapat sangat luas, kontroversial, dan ambigu. Hal ini terlihat dari pembagian pengertian yang Kvale (2006) lakukan untuk membedakan istilah postmodern, yaitu :
Postmodernitas yang berkaitan dengan era posmodern
Posmodernism yang berkaitan dengan ekspresi kultural era posmodern
Pemikiran posmodern, atau wacana, yang berkaitan dengan refleksi filosofis dari era dan budaya posmodern
Dalam situs http://www.itu.dk/courses/VV/E2000/Frank-PoMo.doc dijelaskan pula bahwa postmodernisme adalah sebuah term atau istilah yang rumit. Suatu hal yang sulit, bila tidak bisa dikatakan mustahil, untuk menjelaskan postmodernisme. Tidak hanya postmodernisme bisa ditemukan dalam berbagai hal (seperti dalam seni, arsitekur, studi literatur, dan ilmu sosial), namun juga dalam berbagai hal tersebut postmodernisme dimengerti dan dijelaskan dengan berbagai cara yang berbeda. Walaupun demikian, dengan mengumpulkan berbagai definisi tersebut kita dapat menemukan inti dari pengertian postmodsernisme.

Pengertian Postmodernisme
Dalam bukunya Mengenal Posmodernisme : for begginers, Appignanesi, Garrat, Sardar, dan Curry (1998) mengatakan bahwa pemakaian pertama istilah ”postmodernisme” adalah sebelum tahun 1926. Pada 1870-an istilah tersebut pertama kali digunakan oleh seniman Inggris, John Watkins, dan pada 1917 oleh Rudolf Panwitz. Di dalam buku tersebut dijelaskan bahwa postmodernisme menyiratkan pengingkaran, bahwa ia bukan modern lagi. Postmodernisme, pada hakikatnya, merupakan campuran dari beberapa atau seluruh pemaknaan hasil, akibat, perkembangan, penyangkalan, dan penolakan dari modernisme Postmodernisme adalah kebingungan yang berasal dari dua teka-teki besar, yaitu :
Ia melawan dan mengaburkan pengertian postmodernisme
Ia menyiratkan pengetahuan yang lengkap tentang modernisme yang telah dilampaui oleh zaman baru
Sebuah zaman, zaman apapun, dicirikan lewat bukti perubahan sejarah dalam cara kita melihat, berpikir, dan berbuat. Kita dapat mengenali perubahan ini pada lingkup seni, teori, dan sejarah ekonomi. Definisi praktis postmodernisme dapat diperoleh dengan menyelidikinya.
Dalam situs http://www.fni.com/cim/briefing/decon.doc disebutkan perbedaan mendasar mengenai modernisme dan postmodernisme. Situs tersebut menyebutkan bahwa modernisme adalah kata lain dari penerangan humanis. Pemikir evalengical, Thomas Oden, berkata bahwa periode ini dimulai dari runtuhnya Bastille pada tahun 1789 (Revolusi Perancis) dan berakhir dengan kolapsnya komunisme dan runtuhnya tembok berlin pada tahun 1989. Modernisme adalah suatu periode yang mengafirmasi keeksistensian dan kemungkinan mengetahui kebenaran dengan hanya menggunakan penalaran manusia. Oleh karena itu, dalam arti simbolik penalaran menggantikan posisi Tuhan, naturalisme menggantikan posisi supernatural. Modernisme sebagai pengganti dinyatakan sebagai penemuan ilmiah, otonomim manusia, kemajuan linier, kebenaran mutlak (atau kemungkinan untuk mengetahui), dan rencana rasional dari social order Modernisme dimulai dengan rasa optimis yang tinggi. Sedangkan postmodernisme adalah sebuah reaksi melawan modernisme yang muncul sejak akhir abad 19. Dalam postmodernisme, pikiran digantikan oleh keinginan, penalaran digantikan oleh emosi, dan moralitas digantikan oleh relativisme. Kenyataan tidak lebih dari sebuah konstruk sosial; kebenaran sama dengan kekuatan atau kekuasaan. Identitas diri muncul dari kelompok. Postmodernisme mempunyai karakteritik fragmentasi (terpecah-pecah menjadi lebih kecil), tidak menentukan (indeterminacy), dan sebuah ketidakpercayaan terhadap semua hal universal (pandangan dunia) dan struktur kekuatan. Postmodernisme adalah pandangan dunia yang menyangkal semua pandangan dunia. Singkatnya, postmodernisme mengatakan bahwa tidak ada kebenaran universal yang valid untuk setiap orang. Individu terkunci dalam persepktif terbatas oleh ras, gender, dan grup etnis masing-masing. Ditambahkan oleh situs http://www.itu.dk/courses/VV/E2000/Frank-PoMo.doc bahwa salah satu dari elemen utama dari postmodernisme adalah constructedness of reality and hence the inaccessibility of the Real. Postmodernisme bersifat relatif. Kebenaran adalah relatif, kenyataan (realitas) adalah relatif, dan keduanya menjadi konstruk yang tidak bersambungan satu sama lain. Hal tersebut jelas mempunyai implikasi dalam bagaimana kita melihat diri dan mengkonstruk identitas diri.
Pada situs lain, yaitu situs http://home.unpar.ac.id/~hasan/perspektifpsikologisosial.doc disebutkan bahwa teori postmodernisme atau dikenal dengan singkatan “posmo” merupakan reaksi keras terhadap dunia modern. Teori postmodernisme, contohnya, menyatakan bahwa dalam masyarakat modern, secara gradual seseorang akan kehilangan individualitas-nya – kemandiriannya, konsep diri, atau jati diri (Denzin, 1986; Murphy, 1989; Dowd, 1991; Gergen, 1991, http://home.unpar.ac.id/~hasan/perspektifpsikologisosial.doc). Dalam pandangan teori ini upaya kita untuk memenuhi peran yang dirancangkan untuk kita oleh masyarakat, menyebabkan individualitas kita digantikan oleh kumpulan citra diri yang kita pakai sementara dan kemudian kita campakkan.. Pada situs tersebut juga disebutkan bahwa berdasarkan pandangan postmodernisme, erosi gradual individualitas muncul bersamaan dengan terbitnya kapitalisme dan rasionalitas. Faktor-faktor ini mereduksi pentingnya hubungan pribadi dan menekankan aspek nonpersonal. Kapitalisme atau modernisme, menurut teori ini, menyebabkan manusia dipandang sebagai barang yang bisa diperdagangkan – nilainya (harganya) ditentukan oleh seberapa besar yang bisa dihasilkannya
Pengertian lain mengenai postmodernisme penulis ambil dari situs wikipedia (dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Postmodernism). Situs tersebut menyebutkan bahwa postmodernisme adalah sebuah istilah yang abstrak dan teoritis yang dibedakan dengan istilah postmodernity, yang mendeskripsikan mengenai iklim sosiologi atau budaya. Istilah postmodernisme dibuat pada akhir tahun 1940 oleh sejarawan Inggris, Arnold Toynbee. Akan tetapi istilah tersebut baru digunakan pada pertengahan 1970 oleh kritikus seni dan teori asal Amerika, Charles Jencks, untuk menjelaskan gerakan antimodernisme seperti Pop Art, Concept Art, dan Postminimalisme. Jean-Francois Lyotard, dalam bukunya The Postmodern Condition: A Report on Knowledge (1979), adalah salah satu pemikir pertama yang menulis secara lengkap mengenai postmodernisme sebagai fenomena budaya yang lebih luas. Ia memandang postmodernisme muncul sebelum dan setelah modernisme, dan merupakan sisi yang berlawanan dari modernisme. Hal ini diperkuat oleh pendapat Flaskas (2002) yang mengatakan bahwa postmodernisme adalah oposisi dari premis modernisme. Beberapa di antaranya adalah gerakan perpindahan dari fondasionalisme menuju anti-fondasionalisme, dari teori besar (grand theory) menuju teori yang spesifik, dari sesuatu yang universal menuju ke sesuatu yang sebagian dan lokal, dari kebenaran yang tunggal menuju ke kebenaran yang beragam. Semua gerakan tersebut mencerminkan tantangan postmodernist kepada modernist. Sedangkan Adian (2006) menangkap adanya gejala “nihilisme” kebudayaan barat modern. Sikap kritis yang bercikal bakal pada filsuf semacam Nietzsche, Rousseau, Schopenhauer yang menanggapi modernisme dengan penuh kecurigaan. Sikap-sikap kritis terhadap modernisme tersebut nantinya akan berkembang menjadi satu mainstream yang dinamakan postmodernisme. Postmodernisme sendiri memecah dirinya dalam tiga jalur wacana :
wacana kritis terhadap estetika modern
wacana kritis terhadap arsitektur modern
wacana kritis terhadap filsafat modern
Postmodernisme sebagai wacana pemikiran harus dibedakan dengan postmodernitas sebagai sebuah kenyataan sosial. Postmodernitas adalah kondisi dimana masyarakat tidak lagi diatur oleh prinsip produksi barang, melainkan produksi dan reproduksi informasi dimana sektor jasa menjadi faktor yang paling menentukan. Masyarakat adalah masyarakat konsumen yang tidak lagi bekerja demi memenuhi kebutuhan, melainkan demi memenuhi gaya hidup. Sedangkan postmodernisme adalah wacana pemikiran baru sebagai alternatif terhadap modernisme. Modernisme sendiri digambarkan sebagai wacana pemikiran yang meyakini adanya kebenaran mutlak sebagai objek representasi bagi subjek yang sadar, rasional, dan otonom. Sebagai realitas pemikiran baru, postmodernisme meluluhlantakkan konsep-konsep modernisme, seperti adanya subjek yang sadar-diri dan otonom, adanya representasi istimewa tentang dunia, dan sejarah linier. Istilah “pos”, menurut kubu postmodernisme, adalah kematian modernisme yang mengusung klaim kesatuan representasi, humanisme-antroposentrisme, dan linieritas sejarah guna memberi jalan bagi pluralisme representasi, antihumanisme, dan diskontuinitas.

REFERENSI

Adian, Donny Gahral. Percik Pemikiran Kontemporer : Sebuah Pengantar Komprehensif. 2006. Yogyakarta : Jalasutra.

Kvale, Steinar (ed.). Psikologi dan Posmodernisme. 2006. Pustaka Pelajar : Yogyakarta

Flaskas, Carmel. Family Therapy Beyond Postmodernism.: Practice Chalenges Theory.
2002. Brunner-routledge : New York.

http://en.wikipedia.org/wiki/Postmodernism diakses pada tanggal 29 Maret 2007

http://www.itu.dk/courses/VV/E2000/Frank-PoMo.doc diakses pada tanggal 1 April 2007

http://www.fni.com/cim/briefing/decon.doc diakses pada tanggal 1 April 2007

http://home.unpar.ac.id/~hasan/PERSPEKTIF%20DALAM%20PSIKOLOGI%20
SOSIAL.doc diakses pada tanggal 1 April 2007

Appignanesi, R., Garrat, C., Sardar, Z., & Curry, P. (1998). Mengenal Posmodernisme : for begginers. Bandung : Penerbit Mizan.

9 comments:

Unknown said...

wah fer, bahasan yg agak berat yak?
lo membawakannya jg dengan berat pula..

yah tulisannya tipikal elo lah, ngomong tanpa henti..
koma en pergantian paragrafnya spt ga ada hehehe

tapi isinya sih oke, dan referensinya jg banyak..

Unknown said...

i found this journal and it really helps me to fulfill my current task, thank u so much =)

Arya Verdi Ramadhani, M.Psi, Psikolog said...

terima kasih kembali..

Its not easy to be Sarah said...

gwe anak semester 2 advertising..
lagi ada tugas nyari iklan bertema postmodernisme..
ngeliat pembahasan lo bukannya ngerti malah tambah kaga ngarti gwe...
bisa di jelasin g, maksud gwe dgn bahasa yang lebih mudah..tks b4

Anonymous said...

nice work!
secara saya puyeng baca englishnya wikipedia punya, saya nekat cari di keyword google,(wikipedia indonesia ga da tentang post modernisme)
dosen saya ngejelasinnya belibet, malah dia bilang "ini adalah konsep yang membingungkan, makin di jelaskan makin bikin bingung. you shouldn understand it fully because it is not to be understood"
akhirnya tu dosen malah bikin saya tambah bingung..
tapi penjelasan verdi saya jadi paham.
btw, kalo soal feminist-postmodernism itu apakah sekedar berpikir diluar "frame" tentang konsep gender dan sex yang di buat oleh society?
ataukah ada penjelasan lainnya?

panda said...

Thanks yah ,. gw jd bs ngerjain tugas filsafat nih ..
klo ad yang punya fs add gw yahh

Kurosaki_aji@yahoo.com

mari brtemand dan brkawan ..^^

panda said...

Thanks yah ,. gw jd bs ngerjain tugas filsafat nih ..
klo ad yang punya fs add gw yahh

Kurosaki_aji@yahoo.com

mari brtemand dan brkawan ..^^

panda said...

Thanks yah ,. gw jd bs ngerjain tugas filsafat nih ..
klo ad yang punya fs add gw yahh

Kurosaki_aji@yahoo.com

mari brtemand dan brkawan ..^^

Anonymous said...

verdi, ini wiwit 2003.
wah, tulisan lo ini ada di result teratas google pas gue ketik postmodernisme!!

gue lihat2 yah, dan thx buat referensinya. gue dpt tugas filsafat ttg ini nih dr pak achyar..lo juga wkt sem 1 mapro juga ttg postmo ya?

makasih yaaa..